Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerak kan mahluk hidup dalam aktivitas- aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha.
Model akademis kebutuhan yang paling terkenal
adalah model yang dikembang kan oleh Abraham Maslow.
Dalam model itu, ia
menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai
dari keamanan sampai aktualisasi diri.
Model ini
kemudian dikembangkan lagi oleh Clayton Alderfer.
Studi akademis tentang kebutuhan mencapai
puncaknya pada tahun 1950-an.
Saat ini, studi tentang
kebutuhan kurang banyak diminati. Meskipun begitu, ada
beberapa studi terkenal yang berhubungan dengan kebutuhan, misalnya
studi yang dilakukan oleh Richard
Sennett yang meniliti tentang pentingnya rasa hormat.
Studi lain yang dipelajari
adalah tentang konsep kebutuhan intelektual yang
teliti dalam kependidikan.
Model Compassionate Communication, dikenal
juga dengan nama Nonviolent
Communication (NVC)[1] buatan
Marshall Rosenberg menyebutkan
tentang adanya perbedaan antara kebutuhan universal manusia (apa
yang menopang dan mendorong kehidupan manusia) dengan strategi
tertentu untuk memuaskan kebutuhan itu.
Bertentangan dengan Maslow,
model Rosenberg tidak membagi kebutuhan ke dalam
hierarki- hierarki tertentu.[2]
Dalam
model tersebut, perasaan dijadikan indikator apakah
kebutuhan itu telah terpuaskan atau belum. Salah satu tujuan dari
model Rosenberg ini adalah mendorong manusia untuk mengembang kan
kesadaran bahwa kebutuhan makhluk hidup akan terus bertambah
sepanjang hidupnya sehingga manusia harus berusaha mencari strategi
yang lebih efektif untuk menutupi kebutuhannya itu.
Kebutuhan Manusia